welcome to Kameko no Kitsune official site
 
Picture
Perang Troya: Troilos
Sep 7, '12 12:41 AM

Kisah sebelumnya: Walaupun pasukan Troya berhasil dipukul mundur oleh pasukan Yunani di hari pertama pertempuran, tetapi orang-orang Yunani belum juga berhasil menembus tembok Troya.

Keesokan harinya pasukan Yunani kembali mencoba menyerang orang-orang Troya yang berlindung di balik tembok, tetapi serangan itu tidak membuahkan hasil. Serangan kedua dilakukan, tetapi lagi-lagi gagal. Akhirnya pasukan Yunani mengepung kota Troya, berharap dengan pengepungan itu orang-orang Troya akan kehabisan makanan dan menyerah.

Tetapi kota Troya memiliki daerah pedalaman yang berbukit-bukit dan berhutan, sehingga Troya mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi warganya sendiri. Justru persediaan makanan pasukan Yunani lah yang semakin lama semakin menipis. Jumlah prajurit Yunani yang dibawa sangatlah banyak dan daerah di sekitar Troya tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka semua.

Akibatnya sebagian pasukan harus menyerbu dan menjarah kota-kota lain yang bertetangga dengan Troya. Kadang mereka harus melakukan perjalanan jauh dan melelahkan untuk mendapatkan sumber makanan bagi pasukan yang lain. Perang pun menjadi lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya. Ramalan tentang Troya yang baru bisa ditundukkan pada tahun kesepuluh sepertinya akan menjadi kenyataan...

Troilos

Ada sebuah ramalan lain yang menyebutkan Troya tidak akan bisa ditaklukkan apabila Troilos mencapai umur dua puluh tahun. Siapakah Troilos ini? Ia adalah putra paling bungsu Priamos yang baru berumur limabelas tahun. Walaupun masih belia tetapi ia sudah mahir menunggang kuda dan trampil memainkan senjata. Orang-orang Troya percaya Troilos akan menjadi pemimpin pasukan Troya sehebat kakaknya, Hektor pada waktunya nanti.

Orang-orang Yunani telah lama berencana untuk membunuh Troilos agar ramalan itu tidak menjadi kenyataan. Mereka diam-diam mengawasi kebiasaan Troilos yang keluar tembok Troya untuk mengambil air di mata air yang disucikan untuk Apollo Timbraea. Orang-orang Troya lainnya juga sering mengambil air di mata air tersebut dan prajurit Yunani tidak pernah mengganggu mereka karena takut pada kemurkaan Apollo yang tidak ingin tempat sucinya dinodai.

Tetapi Akhilles punya rencana lain: ia akan menyerang Troilos di tengah perjanalan sebelum pemuda itu mencapai mata air Apollo. Dengan begitu ia akan terhindar dari kemurkaan sang dewa.

Suatu hari, Troilus pergi ke mata air Apollo untuk menemani kakak perempuannya, Polyxena untuk mengambil air. Tiba-tiba di tengah jalan, Akhilles menghadang mereka. Sadar akan bahaya, Troilos segera memacu kudanya meninggalkan Polyxena yang hanya berdiri mematung.

Kecantikan Polyxena yang mempesona menghentikan langkah Akhilles sesaat, tetapi ia segera teringat pada Troilos dan mulai berlari mengejar kuda yang ditunggangi Troilos. Troilos yang mahir berkuda memacu kudanya sekencang-kencangnya. Tetapi putra Thetis memiliki kecepatan berlari di atas manusia biasa dan pelan-pelan mulai menyusul kuda Troilos.

Kaki-kaki Akhilles beradu cepat dengan lari kuda Troilos, sementara itu altar suci Apollo Timbraea mulai terlihat di depan mereka. Troilos berpikir bila ia sampai ke mata air tersebut, Akhilles tidak akan berani membunuhnya karena kesucian tempat tersebut. Jarak altar itu semakin dekat, semakin dekat lagi dan Troilos bersiap-siap melompat dari atas kudanya. 

Saat jaraknya tinggal selangkah lagi, pemuda itu melompat dari kudanya. Tepat di saat itu pula lah Akhilles melemparkan lembingnya secepat kilat...

Lembing Akhilles menembus dada Troilos tepat selangkah sebelum pemuda itu mencapai altar. Troilos ambruk ke lantai altar dan darah segar Troilos membasahi tempat suci Apollo tersebut.

Apollo yang mengetahui kejadian itu tidak menerima tempat sucinya dinodai dengan pembunuhan, sehingga sang dewa yang tadinya membantu pasukan Yunani berbalik mendukung orang-orang Troya...

Prayudi~Greek mythology reteller

Source pic:  http://www.answers.com/topic/troilus




Leave a Reply.