welcome to Kameko no Kitsune official site
 
Picture
Perang Troya: Palamedes

“Dua musuh paling keji yang dihadapi Palamedes, yaitu Odysseus dan Homeros. Karena yang satu menabur kebencian sehingga Palamedes dihukum sampai mati , sementara yang lain menghapus keberadaanya dalam cerita epik nya” (Flavius Philostratus, Life of Apollonius of Tyana 3.22)


Selain Odysseus, ada seorang pemimpin Yunani lainnya yang sama cerdiknya dengan raja Ithaka itu, yaitu Palamedes , putra Nauplius dari Euboea (baca: Evvea). Masih ingat saat Odysseus berpura-pura menjadi orang gila supaya tidak berangkat ke Troya? Palamedes lah yang berangkat ke Ithaka untuk membongkar penyamaran Odysseus.

Putra Nauplius ini juga adalah seorang penemu. Saat tahun-tahun peperangan berlalu dengan menjemukan, Palamedes menciptakan berbagai permainan seperti dadu dan dam agar para prajurit tidak merasa bosan. Ia juga menemukan mercu suar untuk memandu kapal-kapal Yunani yang bepergian agar kembali ke camp dengan selamat.  Ia juga menemukan sekitar 11-16 huruf baru dalam alfabet Yunani. Karena jasanya dan sifatnya yang membaur dengan semua kalangan, di antara pemimpin Yunani lainnya, Palamedes yang paling dicintai oleh seluruh pasukan.

Suatu hari Agamemnon memerintahkan Odysseus mencari makanan ke Thrakia karena Akhilles sedang sibuk berperang di lokasi yang jauh sementara persediaan ransum untuk pasukan semakin menipis,. Tetapi Odysseus pulang tanpa membawa hasil apapun. Palamedes berinisiatif menggantikan Odysseus dan segera berangkat.

Nyatanya, beberapa hari kemudian Palamedes membawa pulang gandum, anggur, minyak, sapi, kambing. Harga diri Odysseus terluka oleh keberhasilan Palamedes, di samping itu ia juga belum melupakan bagaimana penyamarannya terbongkar oleh Palamedes sehingga ia harus pergi berperang ke Troya. Dalam setiap kesempatan ia selalu menuduh Palamedes berusaha menjadi pemimpin baru Yunani menggantikan posisi Agamemnon.

Dan tiba-tiba saja kabar adanya seorang pengkhianat di antara pasukan Yunani menyerebak. Seorang prajurit Phrygia tewas terbunuh dan bersama mayatnya ditemukan sebuah surat yang isinya: “Palamedes, emas yang kukirim untukmu sebagai pembayaran atas informasi yang kau berikan. Tertanda, Priamos. Prajurit Yunani langsung menggerebek tenda Palamedes, dan hasilnya ditemukan sejumlah emas di bawah lantai tempat tidur Palamedes.

Semua orang tidak percaya bahwa Palamedes pengkhianat, tetapi bukti-bukti yang ditemukan tidak bisa dipungkiri. Palamedes ditangkap dan diseret ke pengadilan militer dengan tuduhan pengkhianatan besar. Walaupun Palamedes menyangkal semua yang dituduhkan kepadanya, pengadilan memutuskan pemimpin Yunani itu dihukum dengan dirajam batu sampai mati. Itulah hukuman bagi pengkhianat yang berlaku pada saat itu. hukuman yang merendahkan sekaligus mempermalukan sang pahlawan dan penemu besar itu.

Bahkan setelah kematiannya, pasukan Yunani membiarkan mayat Palamedes begitu saja tanpa dikuburkan. Saat mereka berniat melemparkan mayatnya kepada anjing dan burung pemakan bangkai, Akhilles menghalangi tindakan tidak berperikemanusiaan itu. Ajax putra Telamon yang bertubuh tinggi besar juga mendukung Akhilles. Tapi tidak hanya kedua pemimpin Yunani itu saja yang tidak percaya Palamedes seorang pengkhianat, sebagian besar prajurit juga meragukan tuduhan itu. Bisik-bisik Palamedes adalah korban konspirasi besar mulai timbul tapi tak ada seorangpun yang berani mengungkapkannya.

Sebenarnya apa yang terjadi? Saat Palamedes tidak berada di dalam tendanya, seseorang mengendap-endap masuk ke dalam tenda dan menguburkan emas tepat di bawah tempat tidur Palamedes. Skenario selanjutnya adalah membebaskan seorang tawanan Phrygia dan memberinya surat untuk ia bawa pergi. Tetapi yang terjadi kemudian, setelah dilepaskan tawanan itu justru malah dibunuh.Rencana keji yang tersusun dengan sangat rapi untuk menyingkirkan Palamedes selamanya.

Dan siapa dalang di balik rencana ini? Odysseus yang iri, yang memiliki dendam masa lalu dengan Palamedes? Atau Agamemnon yang merasa Palamedes lebih dicintai  semua orang dibanding dirinya?

Kisah ini pun tidak berakhir sampai di sini. Nauplius yang mendengar putranya dihinakan dan dihukum sampai mati segera berlayar ke Troya untuk menuntut keadilan. Pemimpin-pemimpin Yunani menerima kedatangan Nauplius dengan muka dingin dan Nauplius segera mengenali siapa yang bertanggungjawab dan siapa-siapa saja yang membantu serta terlibat dalam pembunuhan putranya. Meskipun begitu ia tak bisa berbuat banyak. Dengan menahan api kebencian di dalam dadanya, Nauplius menarik semua pasukan Euboea dari Troya dan kembali berlayar pulang.

Sesampainya di Yunani, Nauplius membalaskan kebenciannya pada para pemimpin Yunani itu. Ia berkeliling Yunani menemui istri-istri yang ditinggalkan suaminya itu dan memberitahukan pemimpin Yunani telah menikah lagi di Troya dengan wanita-wanita lain. Sebagian istri yang sudah putus asa karena perang berlangsung sangat lama itu mulai berselingkuh dengan laki-laki lain. Istri Diomedes, Aegialia berselingkuh dengan Kometes, Meda istri Idomeneus dari Kreta tidur dengan Leukus dan Klytemnestra membawa masuk Aegisthus ke dalam kamarnya di istana Agamemnon….

*Note: Nama Palamedes tidak disebutkan dalam karya-karya Homeros. Namanya mungkin muncul pertama kali dari syair Kypria yang ditulis setelah era Homeros dan perannya dikembangkan lagi oleh penyair tragedi, salah satunya oleh Euripides.



Prayudi~Greek mythology reteller




Leave a Reply.