Thyestes and little Aigisthos
Tragedi keluarga kerajaan Mykena yang dikutuk (2): THYESTES
Sep 16, '11 12:55 AM
Kisah sebelumnya: Kedua putra Pelops, Atreus dan Thyestes terbukti bersalah membunuh saudara tiri mereka, Khrysippos. Mereka diusir keluar dari Pisa dan tiba di Mykena. Setelah raja Mykena sebelumnya wafat, Atreus yang dipilih dan diangkat menjadi raja disana. Hal ini membuat Thyestes iri, ia kemudian tidur dengan istri Atreus dan mencuri domba emas. Atreus yang murka, membunuh dua putra Thyestes. Ia lalu berpura-pura ingin berdamai dengan Thyestes dan mengundang Thyestes datang ke jamuan makannya. Tanpa curiga, Thyestes datang dan disuguhkan hidangan yang ternyata adalah daging anak-anaknya yang dibunuh Atreus. Saat Thyestes sadar, semuanya sudah terlambat, ia sudah memakan hidangan menjijikan itu... Kembali kejahatan dan pembalasan dendam tak henti-hentinya berlangsung di istana Mykena...
Sep 16, '11 12:55 AM
Kisah sebelumnya: Kedua putra Pelops, Atreus dan Thyestes terbukti bersalah membunuh saudara tiri mereka, Khrysippos. Mereka diusir keluar dari Pisa dan tiba di Mykena. Setelah raja Mykena sebelumnya wafat, Atreus yang dipilih dan diangkat menjadi raja disana. Hal ini membuat Thyestes iri, ia kemudian tidur dengan istri Atreus dan mencuri domba emas. Atreus yang murka, membunuh dua putra Thyestes. Ia lalu berpura-pura ingin berdamai dengan Thyestes dan mengundang Thyestes datang ke jamuan makannya. Tanpa curiga, Thyestes datang dan disuguhkan hidangan yang ternyata adalah daging anak-anaknya yang dibunuh Atreus. Saat Thyestes sadar, semuanya sudah terlambat, ia sudah memakan hidangan menjijikan itu... Kembali kejahatan dan pembalasan dendam tak henti-hentinya berlangsung di istana Mykena...
Dendam Thyestes
Dengan memendam dendam kesumat, Thyestes kemudian bertanya kepada orakel Delphi bagaimana ia dapat membalaskan dendamnya pada Atreus. Orakel menjawab Thyestes harus tidur dengan putrinya sendiri, Pelopia. Dan anak hasil hubungan itu yang suatu hari nanti akan membalaskan dendamnya pada Atreus.
Jawaban yang sangat tidak waras, tetapi Thyestes seribu kali lebih gila karena berniat melakukan apa yang dikatakan orakel itu.
Suatu malam, Thyestes mengintai putrinya yang sedang melakukan upacara ritual kepada Athena di Sykion. Saat Pelopia pergi ke sungai untuk membasuh bajunya yang terkena noda, Thyestes tiba-tiba muncul dari belakang dan memperkosa putrinya sendiri. Pelopia tidak mengetahui siapa yang memperkosanya saat itu. Saat pemerkosaan terjadi, diam-diam Pelopia mengambil pedang Thyestes dan kemudian menyimpannya di kuil Athena...
Sementara itu awan kelam masih menyelimuti istana Mykena akibat kutukan yang diucapkan Thyestes. Atreus bertanya kepada orakel apa yang harus ia lakukan untuk menghilangkan kutukan tersebut. Menurut orakel satu-satunya cara untuk menghilangkan kutukan itu, Thyestes harus dipanggil kembali ke Mykena dan hukuman pengasingannya dibatalkan.
Atreus memutuskan pergi sendiri untuk mencari Thyestes. Dalam perjalanannya ia tiba di Sykion. Di sana ia dijamu oleh raja Thesprotosdan jatuh cinta pada putrinya yang cantik. Atreus melupakan niatnya untuk menemukan Thyestes. Akhirnya ia meminang dan menikahi putri Thesprotos itu.
Yang Atreus tidak ketahui, adalah saat itu putri Thesprotos sebenarnya sedang hamil di luar nikah. Tanpa sepengetahuan orang lain, begitu anaknya lahir ia langsung membuang anaknya itu ke dalam hutan agar dimangsa binatang buas.
Tetapi takdir berkata lain, bayi itu ditemukan oleh para penggembala yang memberinya susu kambing dan memberinya nama Aegisthus. Atreus yang mendengar kabar ada bayi yang ditemukan di dalam hutan, menyuruh prajuritnya untuk membawa anak itu ke istana. Istri Atreus akhirnya mengakui bayi itu adalah anak yang dikandungnya. Atreus sangat senang mendengarnya dan langsung yakin bahwa anak itu adalah anaknya sendiri. Ia tidak menyadari siapa ayah bayi itu sebenarnya...
Kebenaran terungkap
Bertahun-tahun kemudian, Atreus baru ingat dengan apa yang dikatakan orakel. Ia memanggil kedua putranya yang sudah tumbuh dewasa,Agamemnon dan Menelaos untuk menemukan Thyestes kembali. Secara kebetulan, kedua putra Atreus itu menemukan pamannya berada di orakel Delphi. Sebegitu dendamnya pada Atreus, selama bertahun-tahun Thyestes terus bertanya ke orakel Delphi bagaimana cara ia membalaskan dendamnya.
Thyestes dibawa paksa pulang ke Mykena dan dijebloskan ke dalam penjara. Atreus menugaskan Aegisthus, yang dianggap putranya sendiri itu, untuk membunuh Thyestes.
Aegisthus kemudian menemui Thyestes untuk membunuhnya, tetapi Thyestes mengenali pedang yang dibawa oleh Aegisthus dan bertanya siapa yang memberinya pedang tersebut. Thyestes ingat ia kehilangan pedangnya saat memperkosa putrinya di Sykion. Aegisthus menjawab ia mendapatkan pedang itu dari ibunya, putri Tesprotos. Thyestes tidak begitu saja percaya, ia minta dipertemukan dengan ibu Aegisthus.
Saat mereka bertiga bertemu, kenyataan yang sebenarnya terungkap. Thyestes baru menyadari ibu Aegisthus adalah putrinya sendiri, Pelopia, yang diangkat sebagai anak oleh raja Tesprotos. Dan Aegisthus ternyata adalah anak hasil hubungannya tersebut!
Begitu menyadari laki-laki yang memperkosanya di tepi sungai adalah ayahnya sendiri, Pelopia merasa langit di atasnya runtuh. Ia merebut pedang Thyestes dari tangan Aegisthus dan menghunjamkan ke dadanya sendiri.
Pelopia memilih untuk mengakhiri hidupnya, tetapi tidak menghentikan rencana Thyestes untuk membunuh Atreus. Bersama dengan Aegisthus, ia menyusun siasat. Ia menyuruh Aegisthus menghadap Atreus sambil membawa pedang yang berlumuran darah, berpura-pura telah berhasil membunuh Thyestes. Saat sang raja Mykena itu sedang melakukan upacara persembahan dan lengah, Aeghisthus membunuh Atreus.
Dendam telah terbalas. Takhta Mykena jatuh ke tangan Thyestes dan putra-putra Atreus, Agamemnon dan Menelaos, diusir dari Mykena. Tetapi kutukan tetap menghantui orang-orang yang tinggal di istana Mykena, menunggu waktu untuk muncul kembali...
Prayudi~Greek mythology reteller
Source pic: http://www.mlahanas.de/Greeks/Mythology/Thyestes.html
Dengan memendam dendam kesumat, Thyestes kemudian bertanya kepada orakel Delphi bagaimana ia dapat membalaskan dendamnya pada Atreus. Orakel menjawab Thyestes harus tidur dengan putrinya sendiri, Pelopia. Dan anak hasil hubungan itu yang suatu hari nanti akan membalaskan dendamnya pada Atreus.
Jawaban yang sangat tidak waras, tetapi Thyestes seribu kali lebih gila karena berniat melakukan apa yang dikatakan orakel itu.
Suatu malam, Thyestes mengintai putrinya yang sedang melakukan upacara ritual kepada Athena di Sykion. Saat Pelopia pergi ke sungai untuk membasuh bajunya yang terkena noda, Thyestes tiba-tiba muncul dari belakang dan memperkosa putrinya sendiri. Pelopia tidak mengetahui siapa yang memperkosanya saat itu. Saat pemerkosaan terjadi, diam-diam Pelopia mengambil pedang Thyestes dan kemudian menyimpannya di kuil Athena...
Sementara itu awan kelam masih menyelimuti istana Mykena akibat kutukan yang diucapkan Thyestes. Atreus bertanya kepada orakel apa yang harus ia lakukan untuk menghilangkan kutukan tersebut. Menurut orakel satu-satunya cara untuk menghilangkan kutukan itu, Thyestes harus dipanggil kembali ke Mykena dan hukuman pengasingannya dibatalkan.
Atreus memutuskan pergi sendiri untuk mencari Thyestes. Dalam perjalanannya ia tiba di Sykion. Di sana ia dijamu oleh raja Thesprotosdan jatuh cinta pada putrinya yang cantik. Atreus melupakan niatnya untuk menemukan Thyestes. Akhirnya ia meminang dan menikahi putri Thesprotos itu.
Yang Atreus tidak ketahui, adalah saat itu putri Thesprotos sebenarnya sedang hamil di luar nikah. Tanpa sepengetahuan orang lain, begitu anaknya lahir ia langsung membuang anaknya itu ke dalam hutan agar dimangsa binatang buas.
Tetapi takdir berkata lain, bayi itu ditemukan oleh para penggembala yang memberinya susu kambing dan memberinya nama Aegisthus. Atreus yang mendengar kabar ada bayi yang ditemukan di dalam hutan, menyuruh prajuritnya untuk membawa anak itu ke istana. Istri Atreus akhirnya mengakui bayi itu adalah anak yang dikandungnya. Atreus sangat senang mendengarnya dan langsung yakin bahwa anak itu adalah anaknya sendiri. Ia tidak menyadari siapa ayah bayi itu sebenarnya...
Kebenaran terungkap
Bertahun-tahun kemudian, Atreus baru ingat dengan apa yang dikatakan orakel. Ia memanggil kedua putranya yang sudah tumbuh dewasa,Agamemnon dan Menelaos untuk menemukan Thyestes kembali. Secara kebetulan, kedua putra Atreus itu menemukan pamannya berada di orakel Delphi. Sebegitu dendamnya pada Atreus, selama bertahun-tahun Thyestes terus bertanya ke orakel Delphi bagaimana cara ia membalaskan dendamnya.
Thyestes dibawa paksa pulang ke Mykena dan dijebloskan ke dalam penjara. Atreus menugaskan Aegisthus, yang dianggap putranya sendiri itu, untuk membunuh Thyestes.
Aegisthus kemudian menemui Thyestes untuk membunuhnya, tetapi Thyestes mengenali pedang yang dibawa oleh Aegisthus dan bertanya siapa yang memberinya pedang tersebut. Thyestes ingat ia kehilangan pedangnya saat memperkosa putrinya di Sykion. Aegisthus menjawab ia mendapatkan pedang itu dari ibunya, putri Tesprotos. Thyestes tidak begitu saja percaya, ia minta dipertemukan dengan ibu Aegisthus.
Saat mereka bertiga bertemu, kenyataan yang sebenarnya terungkap. Thyestes baru menyadari ibu Aegisthus adalah putrinya sendiri, Pelopia, yang diangkat sebagai anak oleh raja Tesprotos. Dan Aegisthus ternyata adalah anak hasil hubungannya tersebut!
Begitu menyadari laki-laki yang memperkosanya di tepi sungai adalah ayahnya sendiri, Pelopia merasa langit di atasnya runtuh. Ia merebut pedang Thyestes dari tangan Aegisthus dan menghunjamkan ke dadanya sendiri.
Pelopia memilih untuk mengakhiri hidupnya, tetapi tidak menghentikan rencana Thyestes untuk membunuh Atreus. Bersama dengan Aegisthus, ia menyusun siasat. Ia menyuruh Aegisthus menghadap Atreus sambil membawa pedang yang berlumuran darah, berpura-pura telah berhasil membunuh Thyestes. Saat sang raja Mykena itu sedang melakukan upacara persembahan dan lengah, Aeghisthus membunuh Atreus.
Dendam telah terbalas. Takhta Mykena jatuh ke tangan Thyestes dan putra-putra Atreus, Agamemnon dan Menelaos, diusir dari Mykena. Tetapi kutukan tetap menghantui orang-orang yang tinggal di istana Mykena, menunggu waktu untuk muncul kembali...
Prayudi~Greek mythology reteller
Source pic: http://www.mlahanas.de/Greeks/Mythology/Thyestes.html