Zeus dalam bentuk seekor angsa merayu Leda
Tragedi keluarga kerajaan Mykena yang dikutuk (3): Kelahiran Helena
Sep 23, '11 12:37 AM
Kisah sebelumnya: Aegisthus, putra Thyestes, membunuh Raja Mykena,Atreus, yang juga pamannya sendiri. Takhta Mykena jatuh ke tangan Thyestes dan kedua anak Atreus, Agamemnon dan Menelaus diusir keluar dari Mykena. Dalam perjalanannya, kedua bersaudara ini akhirnya tiba di Sparta...
Sep 23, '11 12:37 AM
Kisah sebelumnya: Aegisthus, putra Thyestes, membunuh Raja Mykena,Atreus, yang juga pamannya sendiri. Takhta Mykena jatuh ke tangan Thyestes dan kedua anak Atreus, Agamemnon dan Menelaus diusir keluar dari Mykena. Dalam perjalanannya, kedua bersaudara ini akhirnya tiba di Sparta...
Kelahiran Helena
Sebelum Atreus dibunuh oleh Aegisthus, Sparta diperintah oleh RajaTyndareos, putra Perieres yang menikah dengan Leda, putri Thestius. Ketika tiba saatnya Leda untuk melahirkan, terjadi peristiwa yang ajaib: Awalnya, Leda melahirkan seorang anak perempuan dengan selamat. Tetapi setelah anak perempuannya keluar dari rahim, ia kemudian bertelur dua butir!
Peristiwa aneh ini membuat Tyndareos bergegas bertanya kepada orakel. Menurut jawaban dari pendeta Apollo, kedua telur itu adalah hasil hubungan Leda dengan Zeus yang mendatanginya dalam bentuk seekor angsa jantan.
Dari satu telur akan menetas seorang bayi perempuan yang kelak akan menjadi wanita tercantik sejagad raya. Sedangkan dari telur yang satunya lagi akan menetas dua orang putra yang akan menjadi pahlawan besar Yunani. Apabila anak perempuan itu sudah besar, Tyndareos harus menikahkannya dengan orang yang pantas, karena kecantikannya itu akan menyebabkan pecahnya sebuah perang besar dan mengerikan.
Anak perempuan Zeus ini adalah Helena, sedangkan dua orang putra kembar Zeus (Dioskuri) yang menetas dari telur yang sama bernamaKastor dan Polydeukes. Sedangkan anak perempuan yang lahir lebih dulu, yang berayah Tyndareos, diberi nama Klytemnestra.
Helena tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita dan kecantikannya dibicarakan orang dari ujung dunia yang satu ke ujung dunia lainnya. Ia belum genap berusia dua belas tahun, saat Theseus, raja Athena, terpesona oleh kecantikannya (lihat blog saya sebelumnya tentang Theseus-pen). Theseus yang dibantu oleh Peirithous kemudian menculik Helena dari Sparta. Akibat dari tindakan gegabah itu adalah pecahnya perang antara Sparta dan Athena.
Sparta akhirnya memenangkan perang itu karena Theseus sedang tidak berada di Athena. Kastor dan Polydeukes berhasil menemukan Helena yang disembunyikan di rumah ibu Theseus, Aithra. Mereka kemudian membawa Helena pulang sekaligus membawa Aithra yang dijadikan sebagai budak.
Tahun-tahun berlalu dan ketika tiba saatnya Helena untuk menikah, Tyndareos memutuskan untuk mencari suami terbaik untuk putrinya dari seluruh penjuru Yunani. Kabar Helena yang akan dinikahkan cepat tersebar. Pangeran dan bangsawan datang dari seluruh pelosok Yunani untuk meminang Helena. Saat itu, Agamemnon dan Menelaus telah tinggal di Sparta.
Begitu banyaknya peminang yang datang, membuat Tyndareos menjadi bingung dan kesulitan untuk memilih calon suami untuk putrinya itu. Sebab, bila ia memilih salah satu dan menolak yang lain, tentu akan menjadi penghinaan bagi para peminang lainnya. Kembali Tyndareos teringat kata-kata orakel:
“kecantikan Helena akan menyebabkan pecahnya sebuah perang besar dan mengerikan…”
Di antaranya yang hadir untuk meminang Helena adalah Menelaus danOdysseus, raja Ithaka yang cerdik. Melihat masalah yang dihadapi Tyndareos, Odysseus mengusulkan agar dibuat sumpah suci antar para peminang. Helena akan memilih sendiri siapa calon suaminya. Apapun keputusan Helena, seluruh pangeran dan raja Yunani wajib untuk menghormati keputusan tersebut. Bahkan bila ada pihak yang menyerang Helena dan suaminya, seluruh Yunani harus mengangkat senjata untuk membelanya.
Tyndareos menyetujui saran si Odysseus, ia menyembelih seekor kuda dan memanggil seluruh peminang yang hadir. Ia mengumumkan Helena akan memilih calon suaminya sendiri, tetapi sebelum itu para peminang harus mengucapkan sumpah. Mereka meletakkan tangan mereka di atas daging kuda itu dan mengucapkan sumpah suci untuk membela Helena bila terjadi sesuatu yang menimpa dirinya.
Sebenarnya Odysseus tahu bahwa Helena telah jatuh hati pada Menelaus, dan begitu pula sebaliknya. Seperti yang sudah ia duga, Helena akhirnya memilih Menelaus yang tampan dan berambut indah sebagai suaminya.
Odysseus sendiri tidak datang ke Sparta dengan tujuan untuk melamar Helena, melainkan untuk melamar Penelope, putri Ikarios, adik dari Tyndareos. Ia butuh dukungan Tyndareos untuk membujuk Ikarios agar mau menikahkan Penelope. Dan karena Tyndareos puas atas solusi yang diberikan Odysseus, perkara membujuk Ikarios adalah hal yang mudah baginya.
Pesta pernikahan Helena dan Menelaus dirayakan secara besar-besaran di Sparta. Sementara Agamemnon menikah dengan putri Tyndareos yang lain, Klytemnestra. Mereka hidup dengan damai di Sparta tetapi dendam atas pembunuhan Atreus masih tetap menyala di dalam hati mereka...
Prayudi~Greek mythology reteller
Source pic: http://www.theoi.com and http://pages.uoregon.edu/klio/gr/03b-homer-class.html
Sebelum Atreus dibunuh oleh Aegisthus, Sparta diperintah oleh RajaTyndareos, putra Perieres yang menikah dengan Leda, putri Thestius. Ketika tiba saatnya Leda untuk melahirkan, terjadi peristiwa yang ajaib: Awalnya, Leda melahirkan seorang anak perempuan dengan selamat. Tetapi setelah anak perempuannya keluar dari rahim, ia kemudian bertelur dua butir!
Peristiwa aneh ini membuat Tyndareos bergegas bertanya kepada orakel. Menurut jawaban dari pendeta Apollo, kedua telur itu adalah hasil hubungan Leda dengan Zeus yang mendatanginya dalam bentuk seekor angsa jantan.
Dari satu telur akan menetas seorang bayi perempuan yang kelak akan menjadi wanita tercantik sejagad raya. Sedangkan dari telur yang satunya lagi akan menetas dua orang putra yang akan menjadi pahlawan besar Yunani. Apabila anak perempuan itu sudah besar, Tyndareos harus menikahkannya dengan orang yang pantas, karena kecantikannya itu akan menyebabkan pecahnya sebuah perang besar dan mengerikan.
Anak perempuan Zeus ini adalah Helena, sedangkan dua orang putra kembar Zeus (Dioskuri) yang menetas dari telur yang sama bernamaKastor dan Polydeukes. Sedangkan anak perempuan yang lahir lebih dulu, yang berayah Tyndareos, diberi nama Klytemnestra.
Helena tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita dan kecantikannya dibicarakan orang dari ujung dunia yang satu ke ujung dunia lainnya. Ia belum genap berusia dua belas tahun, saat Theseus, raja Athena, terpesona oleh kecantikannya (lihat blog saya sebelumnya tentang Theseus-pen). Theseus yang dibantu oleh Peirithous kemudian menculik Helena dari Sparta. Akibat dari tindakan gegabah itu adalah pecahnya perang antara Sparta dan Athena.
Sparta akhirnya memenangkan perang itu karena Theseus sedang tidak berada di Athena. Kastor dan Polydeukes berhasil menemukan Helena yang disembunyikan di rumah ibu Theseus, Aithra. Mereka kemudian membawa Helena pulang sekaligus membawa Aithra yang dijadikan sebagai budak.
Tahun-tahun berlalu dan ketika tiba saatnya Helena untuk menikah, Tyndareos memutuskan untuk mencari suami terbaik untuk putrinya dari seluruh penjuru Yunani. Kabar Helena yang akan dinikahkan cepat tersebar. Pangeran dan bangsawan datang dari seluruh pelosok Yunani untuk meminang Helena. Saat itu, Agamemnon dan Menelaus telah tinggal di Sparta.
Begitu banyaknya peminang yang datang, membuat Tyndareos menjadi bingung dan kesulitan untuk memilih calon suami untuk putrinya itu. Sebab, bila ia memilih salah satu dan menolak yang lain, tentu akan menjadi penghinaan bagi para peminang lainnya. Kembali Tyndareos teringat kata-kata orakel:
“kecantikan Helena akan menyebabkan pecahnya sebuah perang besar dan mengerikan…”
Di antaranya yang hadir untuk meminang Helena adalah Menelaus danOdysseus, raja Ithaka yang cerdik. Melihat masalah yang dihadapi Tyndareos, Odysseus mengusulkan agar dibuat sumpah suci antar para peminang. Helena akan memilih sendiri siapa calon suaminya. Apapun keputusan Helena, seluruh pangeran dan raja Yunani wajib untuk menghormati keputusan tersebut. Bahkan bila ada pihak yang menyerang Helena dan suaminya, seluruh Yunani harus mengangkat senjata untuk membelanya.
Tyndareos menyetujui saran si Odysseus, ia menyembelih seekor kuda dan memanggil seluruh peminang yang hadir. Ia mengumumkan Helena akan memilih calon suaminya sendiri, tetapi sebelum itu para peminang harus mengucapkan sumpah. Mereka meletakkan tangan mereka di atas daging kuda itu dan mengucapkan sumpah suci untuk membela Helena bila terjadi sesuatu yang menimpa dirinya.
Sebenarnya Odysseus tahu bahwa Helena telah jatuh hati pada Menelaus, dan begitu pula sebaliknya. Seperti yang sudah ia duga, Helena akhirnya memilih Menelaus yang tampan dan berambut indah sebagai suaminya.
Odysseus sendiri tidak datang ke Sparta dengan tujuan untuk melamar Helena, melainkan untuk melamar Penelope, putri Ikarios, adik dari Tyndareos. Ia butuh dukungan Tyndareos untuk membujuk Ikarios agar mau menikahkan Penelope. Dan karena Tyndareos puas atas solusi yang diberikan Odysseus, perkara membujuk Ikarios adalah hal yang mudah baginya.
Pesta pernikahan Helena dan Menelaus dirayakan secara besar-besaran di Sparta. Sementara Agamemnon menikah dengan putri Tyndareos yang lain, Klytemnestra. Mereka hidup dengan damai di Sparta tetapi dendam atas pembunuhan Atreus masih tetap menyala di dalam hati mereka...
Prayudi~Greek mythology reteller
Source pic: http://www.theoi.com and http://pages.uoregon.edu/klio/gr/03b-homer-class.html